BANDUNG, eternitynews.co.id –
Perdagangan hasil produksi Jenis rajutan di awal tahun 2022 di kawasan sentra industri rajut Binongjati dan Cijawura Kota Bandung kembali lesu pembeli. Kendala yang di alami para pengrajin industri rajut adalah dengan bahan baku naik terus. Dan membuat harga jualpun ikut di naikan oleh setiap para pengrajin, otomatis berpengaruh kepada calon pembeli. Sabtu,14-01-2022.
Menurut keterangan dari salahseorang pengrajin yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwa, ia biasa melakukan penjualan dan pengiriman ke tempat grosir. Di antaranya, Pasar Tanah Jakarta, Cipulir, Cirebon dan sekitaran Bandung.
Hasil Penjualan ke Pasar-pasar tersebut terutama di akhir tahun 2021, Alhamdulillah bisa mencapai ke untungan total 50%. Tetapi Menginjak Awal tahun 2022, baik produksi Maupun penjualan merosot tajam dan ke untungan hanya mencapai di bawah 5%. Dan itupun juga hanya mengandalkan penjualan melalui online.
Para pengrajin berharap di hari-hari selajutnya mudah-mudahan tidak ada lagi kenaikan bahan baku benang. Tetapi apabila harga bahan baku benang naik lagi, maka mau tidak mau para pengrajin harus memberhentikan sebagian dari karyawan. Untuk menghindari dari segala resiko yang di hadapi para pengrajin.
Harapannya ke depan Mudah-mudahan hasil produksi rajutan dapat kembali normal seperti yang sudah di tahun 2021.
Fahmi.