WADO, ETERNITYNEWS.co.id – Poduksi bongsang di Wado harus di kembangkan lagi menyusul banyaknya permintaan bongsang bai dari wilayah Wado ataupun dari luar daerah. Sayangnya, produksi ini sulit memenuhi permintaan akibat masih kecilnya jumlah produksi bongsang.
“Untuk skala lokal saja dulu, karena kami dengar, pabrik dan kios tahu di sini, bongsangnya di pasok dari luar Wado,” katanya.
Ia menambahkan, sentra produksi bongsang di Sumedang terdapat di Cikoneng, Kecaman Ganeas dan Cisarua. Produksi bongsang dari kedua daerah tersebut di pasarkan tak hanya di Sumedang. Sehingga kerap terjadi kekurangan stok bongsang.
Dengan demikian, perlu ada perluasan produksi bongsang, agar ketersediaan bongsang tidak kurang di Sumedang.
“Makanya tidak salahnya di Wado mulai di gagas produksi bongsang,” ucapnya.
Menindaklanjuti gagasan produksi bongsang tahu. Pihaknya akan menyosialisasikan ke pemerintah desa melalui Bumdes dan menggandeng pelaku usaha untuk pengembangannya.
Di katakan, sejumlah desa di wilayah Wado merupakan produsen berbagai macam jenis bambu. Semua wilayah desa terdapat kebun bambu. Sehingga memudahkan untuk ketersediaan bahan baku.
“Saat warga beraktivitas di Pos Kamling saja sebenarnya bisa sambil membuat bongsang, apalagi kalau di tekuni lebih serius. Dan kami targetkan Wado akan menjadi sentra bongsang di Sumedang,” ujarnya.
Fahmi.
WADO, ETERNITYNEWS.co.id – Poduksi bongsang di Wado harus di kembangkan lagi menyusul banyaknya permintaan bongsang bai dari wilayah Wado ataupun dari luar daerah. Sayangnya, produksi ini sulit memenuhi permintaan akibat masih kecilnya jumlah produksi bongsang.
“Untuk skala lokal saja dulu, karena kami dengar, pabrik dan kios tahu di sini, bongsangnya di pasok dari luar Wado,” katanya.
Ia menambahkan, sentra produksi bongsang di Sumedang terdapat di Cikoneng, Kecaman Ganeas dan Cisarua. Produksi bongsang dari kedua daerah tersebut di pasarkan tak hanya di Sumedang. Sehingga kerap terjadi kekurangan stok bongsang.
Dengan demikian, perlu ada perluasan produksi bongsang, agar ketersediaan bongsang tidak kurang di Sumedang.
“Makanya tidak salahnya di Wado mulai di gagas produksi bongsang,” ucapnya.
Menindaklanjuti gagasan produksi bongsang tahu. Pihaknya akan menyosialisasikan ke pemerintah desa melalui Bumdes dan menggandeng pelaku usaha untuk pengembangannya.
Di katakan, sejumlah desa di wilayah Wado merupakan produsen berbagai macam jenis bambu. Semua wilayah desa terdapat kebun bambu. Sehingga memudahkan untuk ketersediaan bahan baku.
“Saat warga beraktivitas di Pos Kamling saja sebenarnya bisa sambil membuat bongsang, apalagi kalau di tekuni lebih serius. Dan kami targetkan Wado akan menjadi sentra bongsang di Sumedang,” ujarnya.
Fahmi.