CIMAHI, ETERNITYNEWS.co.id – Nasib pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah 100 persen di Kota Cimahi akan di tentukan dalam sepekan terakhir ini. Lonjakan kasus Covid-19 akan menjadi penentunya.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan akhir Januari ini. Pihaknya akan kembali membatasi jumlah siswa yang mengikuti PTM secara langsung di sekolah.
“Kalau seminggu ini ada kenaikan apalagi di anak sekolah ada yang terpapar, ya kita akan lakukan PTM secara terbatas atau 50 persen. Yang lainnya daring,” tegas Ngatiyana di Pemkot Cimahi pada Kamis (27/1/2022).
Tren kasus Covid-19 di Kota Cimahi sendiri cenderung meningkat dalam sepekan terakhir ini. Di mana terkini ada 10 warga Kota Cimahi yang terinfeksi positif Covid-19 varian Delta. Bahkan sebelumnya varian Omicron sudah terdeteksi juga di Kota Cimahi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono menambahkan, pelaksanaan PTM 100 persen yang di mulai sejak 17 Januari lalu akan di tinjau ulang. Jika kondisi Covid-19 terus naik, maka kemungkinan terbesar PTM akan kembali di lakukan secara terbatas.
“Mengarah pada pelaksanaan kembali belajar dari rumah (BDR) dengan blended learning atau PTM Terbatas di lakukan bergiliran,” ujarnya.
Terpisah di Kabupaten Bandung Barat, KBB. Apabila terjadi kasus Omicron di KBB, maka pelaksanaan PTM 100 persen kemungkinan bakal di hentikan sementara. Tapi itu juga melihat kondisi di lapangan.
Ini di karenakan mengacu kepada SKB 4 Menteri tanggal 21 Desember 2021, satuan pendidikan yang berada di wilayah. Dengan kategori PPKM level 1 dan 2 dapat menggelar PTM dengan jumlah peserta didik 100 persen dan lama waktu jam mengajar 6 jam.
“Ya pembelajaran bisa di kembalikan ke online, bila memang terjadi kasus Omicron. Tapi saat ini kebijakan itu belum di berlakukan,” kata Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan.
Fahmi.