BANDUNG, ETERNITYNEWS.ci.id – Plt Walikota Bandung, Yana Mulyana dalam kegiatan Penguatan Kompetisi Dakwah Berbasis Kearifan Lokal berharap bahwa kearifan lokal Sunda bisa menjadi sarana. Untuk menyampaikan ajaran agama sehingga lebih mudah di pahami oleh masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung kompetensi dakwah berbasis Bahasa Sunda. Hal ini sejalan dengan warisan yang di miliki Bandung sebagai kota yang kental akan budaya dan agama.
Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga menegaskan hal tersebut. Dalam sambutannya pada acara penguatan kompetisi dakwah berbasis kearifan lokal. Yang di gelar di Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera, Sabtu 29 Januari 2022, Yana mengapresiasi acara tersebut.
“Sebagai suku Sunda dan hidup di lingkungan yang mayoritas urang Sunda. Tentu saja para dai harus paham berbagai kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga bisa menggunakannya sebagai bagian dari materi dakwah supaya bisa di mengerti audiensnya,” ujar Yana.
Ia juga menambahkan, adanya kegiatan ini menyebut kearifan lokal Sunda bisa menjadi sarana. Untuk menyampaikan ajaran agama sehingga lebih mudah di pahami oleh masyarakat.
“Agama bisa memberi warna pada kebudayaan sehingga terhindar dari hal-hal yang syirik. Sedangkan budaya memberikan kekayaan kepada agama dalam pendekatan pemahaman masyarakat. Inilah di alektika yang di harapkan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, acara Penguatan Kompetisi Dakwah Berbasis Kearifan Lokal yang di selenggarakan. Di Paguyuban Pasundan ini merupakan kolaborasi antara MUI Kota Bandung dan Paguyuban Pasundan.
Yana berharap kegiatan ini bisa menjadi kalender tetap di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Paguyuban Pasundan. Sehingga bisa di ikuti oleh lebih banyak dai di Kota Bandung dan Jawa Barat.
“Harapan kita, dakwah yang di sampaikan kepada masyarakat akan lebih mudah di mengerti dan ajarannya bisa di jalankan. Namun yang lebih utama, dakwahnya bisa lebih sejuk dan tidak menimbulkan pro kontra atau perpecahan di masyarakat,” pesannya.
Sebanyak 200 peserta mengikuti kegiatan ini. Selain itu ada pula 7 narasumber yang terlibat.
Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Bandung, KH. Tata Sukayat menjelaskan. Jumlah 200 tersebut di dominasi oleh mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Bandung.
Ia berharap munculnya dai muda dari Kota Bandung selaras dengan salah satu visi Pemkot Bandung dalam menghadirkan kota yang agamis.
“Perguruan tinggi banyaknya di Kota Bandung. Semoga Kota Bandung bisa kembali lagi sebagai pusat pendidikan,” ucapnya.
Rina