Kamis, November 13, 2025
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Sains
  • Nusantara
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Sains
  • Nusantara
  • Teknologi
No Result
View All Result
Eternity News
No Result
View All Result

Cikapundung, Sumber Distribusi Media Cetak di Kota Bandung

admin by admin
Februari 9, 2022
in Tanpa Kategori
196.1k 2k
Home Tanpa Kategori
990.4k
VIEWS
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke FacebookBagikan ke TwitterTelegram

BANDUNG, ETERNITYNEWS.co.id – Surat kabar atau koran dan majalah pernah menjadi sumber informasi yang paling di tunggu dan menjadi idola masyarakat. Kawasan Cikapundung di Kota Bandung menjadi saksi kejayaan surat kabar beberapa dekade ke belakang.

Pada Hari Pers, 9 Februari 2022, Humas Kota Bandung mengunjungi kawasan Cikapundung Timur, tepatnya Jalan Dr Ir Soekarno. Sejak 1970-an, sepanjang jalan ini, hingga Jalan Banceuy menjadi. Salah satu pusat distribusi surat kabar di Kota Bandung.

Di tempat ini, aneka surat kabar dalam bentuk koran, majalah, tabloid, masih cukup lengkap di jual. Setidaknya untuk skala satu Kota Bandung, kawasan ini yang menjual surat kabar dengan variasi media terbanyak. Jadi, jika anda mencari surat kabar yang tidak di jumpai di pedagang koran eceran, boleh jadi anda akan menemukannya di sini.

Sejak pukul 04.00 WIB, hiruk pikuk sudah mulai terasa di kawasan ini. Para loper (pengantar) koran nampak berdatangan. Dengan menggunakan sepeda motor yang sudah di pasangi tas khusus di bagian jok belakang. Loper-loper koran ini bersiap mengambi koran-koran dari agen untuk di jual sepagi mungkin.

Setidaknya, di tengah gempuran media online atau daring dan teknologi, potret tersebut masih di jumpai hari ini. Walau konon tak sepadat dulu, masih ada kesibukan sejak pukul empat dini hari di tempat ini.

Mamay, penjual kopi dan gorengan di kawasan ini mengenang keriuhan tersebut. Hampir 30 tahun, wanita yang tinggal di Jalan Pangarang ini berjualan di Cikapundung.

“Segini mah sepi banget atuh. Enggak sampai 10 kali lipatnya (dulu suasananya sangat ramai),” ungkap Mamay sembari melayani pembeli di lapaknya.

Sipenmaru atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Yang kini di kenal dengan SNMPTN atau SBMPTN adalah momentum yang tidak terlupakan buat Mamay. Saat itu, mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri sudah mengantre sejak pukul 11 malam.

“Kalau sekarang sih enggak tahu itu diumuminnya di mana,” ucap wanita yang sampai sekarang mengaku tak menggunakan gawai tersebut.

Kenangan yang di akui Mamay sudah punah ialah kehadiran surat kabar edisi sore. Dua puluh tahun lalu, suasana di Cikapundung bahkan masih ramai hingga sore hari. Agen koran biasanya akan mendapat kiriman koran sore dari beberapa media cetak yang mengeluarkannya.

Aktivitas di kawasan ini diakui Mamay sangat menguntungkan bagi usaha yang di jalankannya. Para loper koran, pemilik agen, hingga pembeli koran biasanya akan mampir dan jajan di lapak Mamay.

“Kalau sekarang sih jam tujuh pagi sudah bubar, sudah di rapikan kembali,” ungkapnya.

Bersaing dengan Daring
Kisah klasik di Cikapundung tersebut nampaknya harus rela tergerus gempuran teknologi. Sejak era konvergensi media cetak ke daring dekade 2010. Penyusutan omzet mulai di rasakan para agen koran di Cikapundung.

Eneng misalnya. Wanita yang tinggal di Sukajadi ini sudah menjadi agen koran sejak akhir dekade 90-an. Ia mengaku omzet yang di dapatnya menurun hingga 10 kali lipat di banding 20 tahun silam.

Ia di temani seorang putrinya saat menjaga agen koran. Ia sibuk melayani pesanan koran dari loper-loper yang membeli koran dari lapaknya.

“Dulu itu bisa sampai 15 juta per-hari (hasil penjualan). Sekarang sih sekitar 1,5 juta saja,” ungkapnya.

Bila di pukul rata, awal dekade 2000-an, dalam sehari Eneng bisa menjual hingga 1.500 eksemplar koran. Jumlah itu menyusut hingga sekitar 180 eksemplar saja di tahun 2022.

“Tapi mau bagaimanapun, kehadiran teknologi enggak bisa di tolak. Mungkin sekarang kebiasaan orang sudah bergeser,” ucap Eneng.

Masih Ada Pembeli
Kendati jumlah penjualannya menyusut jauh. Tetapi para agen koran dan loper menyebut surat kabar masih punya segmen pembeli. Koko selaku pemilik agen koran mengakui hal tersebut.

Saat ditanya ketersediaan surat kabar media tertentu, ia menjelaskan ada surat kabar yang memang di jual untuk segmen pembeli umum. Namun ada pula surat kabar yang hanya dijual kepada mereka yang berlangganan.

“Biasanya kantor-kantor dan beberapa rumah di kawasan tertentu masih pesan. Enggak banyak lagi, tapi masih cukup,” terang Koko.

Selain Koko, masih ada Agus Mulyana. Pria yang berprofesi sebagai loper koran ini mengaku jika surat kabar yang di antarnya belum sepenuhnya kehilangan pembeli.

“Tiap hari mengantar koran. Waktu adzan Subuh, saya sudah ada di sini. Karena memang harus pagi kan,” ucap pria yang sudah menekuni profesi ini sejak 1993.

Saat membawa dan mengantar koran. Agus membawa sekitar 120 eksemplar koran dari empat media nasional dan lokal yang cukup mainstream. Keempatnya menurut Agus masih punya banyak pembeli.

“Enggak bisa di bandingin sama dulu. Tapi kalau ukurannya sekarang orang pada pindah ke online, bisa bawa sebanyak ini (eksemplar koran) dan laku. Itu sudah cukup bagus penjualannya,” terang Agus.

Meski sebagian besar akses pemberitaan sudah bergeser ke dunia maya. Tetapi tak bisa di pungkiri, media cetak pernah jadi nomor satu di hati para pembaca.

Di tengah kemudahan mengakses informasi, tak ada salahnya mengenang masa lampau dengan berkunjung dan membeli surat kabar di sini.

Untuk anda yang mencari surat kabar di Cikapundung, sebaiknya datang di antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Setelah membeli koran, anda bisa membacanya sembari menikmati suasana pagi di Kota Bandung, tepatnya di Cikapundung Riverspot.

Rina.

Untuk anda yang mencari surat kabar di Cikapundung, sebaiknya datang di antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Setelah membeli koran, anda bisa membacanya sembari menikmati suasana pagi di Kota Bandung, tepatnya di Cikapundung Riverspot.

Rina.

BANDUNG, ETERNITYNEWS.co.id – Surat kabar atau koran dan majalah pernah menjadi sumber informasi yang paling di tunggu dan menjadi idola masyarakat. Kawasan Cikapundung di Kota Bandung menjadi saksi kejayaan surat kabar beberapa dekade ke belakang.

Pada Hari Pers, 9 Februari 2022, Humas Kota Bandung mengunjungi kawasan Cikapundung Timur, tepatnya Jalan Dr Ir Soekarno. Sejak 1970-an, sepanjang jalan ini, hingga Jalan Banceuy menjadi. Salah satu pusat distribusi surat kabar di Kota Bandung.

Di tempat ini, aneka surat kabar dalam bentuk koran, majalah, tabloid, masih cukup lengkap di jual. Setidaknya untuk skala satu Kota Bandung, kawasan ini yang menjual surat kabar dengan variasi media terbanyak. Jadi, jika anda mencari surat kabar yang tidak di jumpai di pedagang koran eceran, boleh jadi anda akan menemukannya di sini.

Sejak pukul 04.00 WIB, hiruk pikuk sudah mulai terasa di kawasan ini. Para loper (pengantar) koran nampak berdatangan. Dengan menggunakan sepeda motor yang sudah di pasangi tas khusus di bagian jok belakang. Loper-loper koran ini bersiap mengambi koran-koran dari agen untuk di jual sepagi mungkin.

Setidaknya, di tengah gempuran media online atau daring dan teknologi, potret tersebut masih di jumpai hari ini. Walau konon tak sepadat dulu, masih ada kesibukan sejak pukul empat dini hari di tempat ini.

Mamay, penjual kopi dan gorengan di kawasan ini mengenang keriuhan tersebut. Hampir 30 tahun, wanita yang tinggal di Jalan Pangarang ini berjualan di Cikapundung.

“Segini mah sepi banget atuh. Enggak sampai 10 kali lipatnya (dulu suasananya sangat ramai),” ungkap Mamay sembari melayani pembeli di lapaknya.

Sipenmaru atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Yang kini di kenal dengan SNMPTN atau SBMPTN adalah momentum yang tidak terlupakan buat Mamay. Saat itu, mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi negeri sudah mengantre sejak pukul 11 malam.

“Kalau sekarang sih enggak tahu itu diumuminnya di mana,” ucap wanita yang sampai sekarang mengaku tak menggunakan gawai tersebut.

Kenangan yang di akui Mamay sudah punah ialah kehadiran surat kabar edisi sore. Dua puluh tahun lalu, suasana di Cikapundung bahkan masih ramai hingga sore hari. Agen koran biasanya akan mendapat kiriman koran sore dari beberapa media cetak yang mengeluarkannya.

Aktivitas di kawasan ini diakui Mamay sangat menguntungkan bagi usaha yang di jalankannya. Para loper koran, pemilik agen, hingga pembeli koran biasanya akan mampir dan jajan di lapak Mamay.

“Kalau sekarang sih jam tujuh pagi sudah bubar, sudah di rapikan kembali,” ungkapnya.

Bersaing dengan Daring
Kisah klasik di Cikapundung tersebut nampaknya harus rela tergerus gempuran teknologi. Sejak era konvergensi media cetak ke daring dekade 2010. Penyusutan omzet mulai di rasakan para agen koran di Cikapundung.

Eneng misalnya. Wanita yang tinggal di Sukajadi ini sudah menjadi agen koran sejak akhir dekade 90-an. Ia mengaku omzet yang di dapatnya menurun hingga 10 kali lipat di banding 20 tahun silam.

Ia di temani seorang putrinya saat menjaga agen koran. Ia sibuk melayani pesanan koran dari loper-loper yang membeli koran dari lapaknya.

“Dulu itu bisa sampai 15 juta per-hari (hasil penjualan). Sekarang sih sekitar 1,5 juta saja,” ungkapnya.

Bila di pukul rata, awal dekade 2000-an, dalam sehari Eneng bisa menjual hingga 1.500 eksemplar koran. Jumlah itu menyusut hingga sekitar 180 eksemplar saja di tahun 2022.

“Tapi mau bagaimanapun, kehadiran teknologi enggak bisa di tolak. Mungkin sekarang kebiasaan orang sudah bergeser,” ucap Eneng.

Masih Ada Pembeli
Kendati jumlah penjualannya menyusut jauh. Tetapi para agen koran dan loper menyebut surat kabar masih punya segmen pembeli. Koko selaku pemilik agen koran mengakui hal tersebut.

Saat ditanya ketersediaan surat kabar media tertentu, ia menjelaskan ada surat kabar yang memang di jual untuk segmen pembeli umum. Namun ada pula surat kabar yang hanya dijual kepada mereka yang berlangganan.

“Biasanya kantor-kantor dan beberapa rumah di kawasan tertentu masih pesan. Enggak banyak lagi, tapi masih cukup,” terang Koko.

Selain Koko, masih ada Agus Mulyana. Pria yang berprofesi sebagai loper koran ini mengaku jika surat kabar yang di antarnya belum sepenuhnya kehilangan pembeli.

“Tiap hari mengantar koran. Waktu adzan Subuh, saya sudah ada di sini. Karena memang harus pagi kan,” ucap pria yang sudah menekuni profesi ini sejak 1993.

Saat membawa dan mengantar koran. Agus membawa sekitar 120 eksemplar koran dari empat media nasional dan lokal yang cukup mainstream. Keempatnya menurut Agus masih punya banyak pembeli.

“Enggak bisa di bandingin sama dulu. Tapi kalau ukurannya sekarang orang pada pindah ke online, bisa bawa sebanyak ini (eksemplar koran) dan laku. Itu sudah cukup bagus penjualannya,” terang Agus.

Meski sebagian besar akses pemberitaan sudah bergeser ke dunia maya. Tetapi tak bisa di pungkiri, media cetak pernah jadi nomor satu di hati para pembaca.

Di tengah kemudahan mengakses informasi, tak ada salahnya mengenang masa lampau dengan berkunjung dan membeli surat kabar di sini.

Untuk anda yang mencari surat kabar di Cikapundung, sebaiknya datang di antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Setelah membeli koran, anda bisa membacanya sembari menikmati suasana pagi di Kota Bandung, tepatnya di Cikapundung Riverspot.

Rina.

Untuk anda yang mencari surat kabar di Cikapundung, sebaiknya datang di antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB. Setelah membeli koran, anda bisa membacanya sembari menikmati suasana pagi di Kota Bandung, tepatnya di Cikapundung Riverspot.

Rina.

Tags: Diskominfo Kota BandungHumas Pemkot BandungPlt Walikota Bandung
Previous Post

Hari Pers Nasional Hidupkan Ruh Jurnalis Sebagai Auntentikator di Era Disruptif

Next Post

Pemkot Bandung Dukung Penuh Program Perencanaan Sektor 22 Citarum Harum

Next Post
Pemkot Bandung Dukung Penuh Program Perencanaan Sektor 22 Citarum Harum

Pemkot Bandung Dukung Penuh Program Perencanaan Sektor 22 Citarum Harum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Siswi SMAN 3 Tarutung Meninggal Tenggelam Di Pantai 2 Lumban Bul-bul Balige

    Siswi SMAN 3 Tarutung Meninggal Tenggelam Di Pantai 2 Lumban Bul-bul Balige

    139257 shares
    Share 55703 Tweet 34814
  • Oknum peratin pekon tanjung raya kabupaten pesisir Barat diduga korupsi dan mempiktifkan Anggaran dana desa 2023 – 2024

    139004 shares
    Share 55602 Tweet 34751
  • Empat lawang:Kepala Desa Diduga Korupsi Dana Desa Tahun Anggaran 2023 -2024

    138984 shares
    Share 55594 Tweet 34746
  • “Terbakar Api Cemburu, Warga Asal Jakarta Suku Tionghoa Tikam Korban Dengan Pisau Di Ciduk Polsek Bangko

    138918 shares
    Share 55567 Tweet 34730
  • Kata-kata Bijak Petani Sukses, Bikin Paham Arti Kehidupan

    138894 shares
    Share 55558 Tweet 34724
Eternity News

Ikuti Kami

Kategori Berita

  • 1126
  • Algorithms and Architectures for Parallel Processing
  • Asuransi
  • Bencana Alam
  • Bitcoin News
  • Bitcoin Trading
  • black
  • Bookkeeping
  • Budaya
  • casino
  • Chatbot News
  • Citaru Harum
  • Citarum Harum
  • Crypto News
  • Cryptocurrency exchange
  • Cryptocurrency News
  • Demokrasi
  • Desa digital
  • Destinasi Wisata
  • Di kominfo Pusat
  • Diskominfo Bali
  • Diskominfo Bangkalan
  • Diskominfo Banten
  • Diskominfo banyuwangi
  • Diskominfo Baturaja
  • Diskominfo Deli Serdang
  • Diskominfo Demak
  • Diskominfo Denpasar Bali
  • Diskominfo Empat Lawang
  • Diskominfo Gorontalo
  • Diskominfo Gowa
  • Diskominfo Indramayu
  • Diskominfo Jakarta
  • Diskominfo Jateng
  • Diskominfo Jatim
  • Diskominfo Jawa Barat
  • Diskominfo Jawa Tengah
  • Diskominfo Kal-Tim
  • Diskominfo karang anyar
  • Diskominfo Kota Bandung
  • Diskominfo kota Tual
  • Diskominfo Lampung
  • Diskominfo Lampung Selatan
  • Diskominfo Lampung Timur
  • Diskominfo Lamsel
  • Diskominfo Malang
  • Diskominfo Maluku Tenggara
  • Diskominfo Muara dua
  • Diskominfo oku
  • Diskominfo Oku Selatan
  • Diskominfo Pasuruan
  • Diskominfo Pati
  • Diskominfo pesisir barat
  • Diskominfo Purwakarta
  • Diskominfo pusat
  • Diskominfo Semarang
  • Diskominfo Sukabumi
  • Diskominfo Sulawesi Selatan
  • Diskominfo SulSel
  • Diskominfo Surabaya
  • Diskominfo waykanan
  • Diskominfo Yogyakarta
  • Education
  • ekonomi
  • Festiv
  • Festival
  • FinTech
  • Forex education
  • Forex Trading
  • Hiburan
  • Hukum
  • Infratruktur
  • Inovasi
  • Internasional
  • IT Vacancies
  • IT Образование
  • iwo indonesia
  • Keagamaan
  • kebakaran
  • Kecelakaan
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Kominfo Sumenep
  • Kominfo waykanan
  • Komunitas
  • Korupsi
  • Kriminal
  • krippa
  • Kuliner
  • Lakalantas
  • Lalu Lintas
  • Legislatif
  • Lingkungan Hidup
  • Musibah
  • Musik
  • Musrenbang
  • Nadional
  • Narkotika
  • Nasional
  • NLP Algorithms
  • NLP software
  • Nusantara
  • Olahraga
  • Pameran
  • Parawisata
  • Payday Loans
  • Pembangunan
  • Pemerintah
  • Pemerintah
  • Pendidikan
  • Pengamanan
  • Perang
  • Perdagangan
  • Perikanan
  • Peristiwa
  • Perkebunan
  • Pertanian
  • Perustiwa
  • Peternakan
  • Politik
  • Polri
  • Prokopim Pemkot Bandung
  • Sains
  • Sejarah
  • Sembako
  • Seni Budaya
  • Sober living
  • Software development
  • Sosial
  • Tanpa Kategori
  • Teknologi
  • test
  • TNI
  • TNI/POLRI
  • Tokoh Nasional
  • Tradisi
  • Transfortasi
  • Trasfortasi
  • UMKM
  • UMKM
  • Umum
  • uncategorized
  • попа
  • Финтех
  • Форекс брокеры
  • Форекс Брокеры
  • Форекс обучение
  • Форекс Обучение

Statistik Pengunjung

1168647
Users Today : 756
Users Yesterday : 2398
Total Users : 1168647
Views Today : 1545
Total views : 5453081
  • Redaksi Nasional
  • Pedoman Media Siber
  • privacy policy
  • Kontak Kami

© 2021 Eternity News - Developed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Nusantara
  • Sains

© 2021 Eternity News - Developed by Tokoweb.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist