PURWAKARTA, ETERNITYNEWS.co.id –Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang di peringati pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya. Di maksudkan untuk meningkatkan kepedulian dan kolaborasi semua elemen masyarakat tentang pengelolaan sampah. Dengan perspektif iklim yaitu, ketahanan ekologi, ekonomi, dan sosial masyarakat.
Demikian di sampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika melalui Sekda Purwakarta, Iyus Permana. Usai agenda cara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022 tingkat Kabupaten Purwakarta. Yang di gelar secara virtual dan di ikuti seluruh jajaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta, Jumat 25 Februari 2022.
“Selain itu, peringatan ini juga di tujukan untuk mengingatkan pentingnya kepedulian masyarakat akan sampah. Yang di hasilkan setiap tahunnya,” kata Iyus Permana.
Menurutnya, HPSN tahun ini, merupakan momen berharga bagi kita semua untuk terus berkomitmen terhadap kebersihan lingkungan. Pemkab Purwakarta juga mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah.
Kata Sekda, jika berbicara tentang pengelolaan sampah di Kabupaten Purwakarta, tidak terlepas dari perilaku masyarakat. Pihaknya masih menemui kendala untuk mendorong kesadaran masyarakat agar bisa mengelola sampah dari rumahnya masing-masing. Yang kemudian di pilah berdasarkan jenis sampah organik dan anorganik.
“Meski tidak mudah namun kita terus sosialisasikan bersama seluruh stakeholder. Karena masyarakat yang menghasilkan sampah itu cakupannya sangat luas. Dan tidak terbatas kepada sampah yang di hasilkan dari domestik atau rumah. Tetapi lebih daripada itu ada yang menghasilkan sampah yang sangat tinggi, seperti restoran, rumah makan dan pasar,” ujarnya.
Jajaran Pemkab Purwakarta juga akan terus mengkampanyekan sampah sebagai bahan baku ekonomi nasional. Dengan tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Yang di sambung dengan pengelolaan sampah dengan langkah sederhana yaitu Reduce, Reuse dan Recycle (3R).
“Ini penting sekali karena memang pengolahan sampah di Purwakarta sudah di laksanakan secara mandiri. Dan desa-desa juga melaksanakan sampah secara mandiri sudah mengubah sampah menjadi nilai yang ekonomis. Alhamdulillah kemarin untuk smart city Purwakarta memperoleh penghargaan dalam kategori lingkungan implemen. Karena pengolahan sampah kita sudah dilakukan secara mandiri dan terpadu,” kata Iyus.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, Deden Guntari mengatakan. Masih di perlukan lagi gerakan-gerakan yang masif untuk mendukung program-program seperti TPS 3R, Bank Sampah dan lain-lain. “Apapun namanya sebagai pengelola sampah di harapkan bisa lebih terlembagakan dengan baik,” demikian Deden Guntari.
Sekedar di ketahui, hingga hari ini, sampah masih menjadi permasalahan utama terkait pengelolaan lingkungan di Indonesia. Menurut data KLHK, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020. Artinya, satu penduduk menghasilkan sekitar 0,68 kilogram sampah perharinya.
Penyumbang sampah terbesar berasal dari rumah tangga yakni sebanyak 37,3 persen, dan sampah pasar tradisional 16,4 persen. Sedangkan sampah yang di hasilkan dari kawasan sebanyak 15,9 persen dan sampah yang berasal dari sumber lain sebesar 14,6 persen.
Asep SM.