SETDA, ETERNITYNEWS.co.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang berkomitmen kuat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Di semua lini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Untuk meningkatkan wawasan para pengelola layanan publik di tiap perangkat daerah di Kabupaten Sumedang. Sekda Herman Suryatman sengaja mengundang Asisten Deputi (Asdep) Pemberdayaan Pastisipasi Masyarakat Kementerian PAN RB RI Jefrey Erlan Muller. Untuk menjadi narasumber pada pertemuan dengan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang, di ruang kerjanya, Kamis (24/2/2022).
Salah satu area perubahan yang menurut Sekda Herman masih lemah adalah pelayanan publik di mana pada Tahun 2020 nilainya berada di zona merah. “Meski hasil evaluasi Ombudsman pada Tahun 2021 nilainya sudah berada angka 77 dan menjadi salah satu terdepan di Jabar. Tetapi itu belum optimal. Untuk itu, kita targetkan mendapat nilai 90 di 2022,” ujarnya.
Sekda menuturkan, melalui kegiatan pembinaan tersebut akan menambah wawasan betapa krusialnya pelayanan publik dalam tata kelola pemerintahan. Kepuasan masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan pemerintah. “Apapun programnya, kalau ujungnya pelayanan publik tidak bagus, maka tidak ada artinya pemerintahan. Itu yang harus menjadi atensi kita,” kata Sekda Herman.
Asdep Pemberdayaan Pastisipasi Masyarakat KemenPAN RB RI Jefrey Erlan Muller dalam paparannya menyampaikan. Ujung dari pelayanan publik adalah pelayanan prima dan sudah menjadi ukuran di negara-negara maju. “Negara bisa sukses memberikan pelayanan prima karena di siapkan sistemnya. Keinginan masyarakat itu sederhana, pelayanan ingin mudah, murah, cepat, tapi tepat dan benar. Jangan buat persyaratan yang macam-macam,” kata dia.
Di katakan Jefrey, saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan publik prima sangatlah tinggi. Sehingga perlu perubahan pola pikir (mindset) di kalangan aparat yakni melayani bukan di layani. “Masyarakat harus di tempatkan sebagai mitra. Ketika Pemda menempatkan masyarakat sebagai mitra, maka sesuatu hal akan menjadi terbuka dan murah,” ujarnya
Oleh karena itu, keterbukaan adalah prinsip utama dalam “bermitra” dengan masyarakat. “Pemerintah punya keterbatasan. Ini yang harus di sampaikan. Apa yang bisa masyarakat isi. Ajak masyarakat untuk berdialog sehingga mereka bisa memberi kontrbusi,” katanya.
Di tambahkan Jefrey, pemerintahan kolaborasi begitu penting. Untuk di kembangkan karena akan mencapai tujuan secara bersama-sama dengan berbagi tugas. “OPD harus bekerja sama. Buatkan suatu program bersama. Keroyok sesuai Tupoksinya masing-masing sehingga anggaran menjadi efektif dan efisien,” katanya. [*]
Asep SM.