CIBINONG, ETERNITYNEWS.co.id – Sejak tahun 2019, Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri terus berbenah mengejar ketertinggalan. Hingga pada akhirnya di nobatkan menjadi desa digital. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang berbasis teknologi informasi, Desa Gunungputri mengembagkan inovasi Smart Pole atau tiang pintar.
Hal ini di ungkapkan Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri. Saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dis kominfo Kabupaten Bogor, Jumat (2/9). Menurut Daman Huri, sebagai desa digital, saya berharap Desa Gunung Putri. Dapat membantu mewujudkan Kabupaten Bogor sebagai smart city.
“Dalam hal ini, di mulai dari skala desa, yang kemudian dapat berkembang terus dan dapat saling berbagi pengalaman. Serta membantu mewujudkan pemerintahan desa dengan pelayanan terbaik dan terpadu terhadap masyarakat. Dan juga tata kelola pemerintah yang lebih informatif, dan transparan,” ungkapnya.
Untuk di ketahui, sejak 2019, Desa Gunung Putri membuat program percepatan agar dapat mengejar ketertinggalan. Sehingga melahirkan berbagai inovasi yang sesuai dengan Program Pancakarsa Kabupaten Bogor. Selama dua tahun mengejar ketertinggalan, akhirnya dapat menghasilkan 23 prestasi, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat nasional. Pada tahun 2021, Desa Gunung Putri memanfaatkan dana Samisade antara lain untuk membangun tiang telekomunikasi di 14 titik yang tersebar di 14 RW.
Daman Huri menjelaskan, produk tiang telekomunikasi ini banyak turunannya yang sudah kami kerjakan. Di antaranya, Wifi murah untuk masyarakat dan CCTV di 64 titik se-Desa Gunung Putri. Kedepan ini akan menjadi income bagi desa, dan di pergunakan untuk membangun bidang-bidang yang lain. Kebetulan ada Samisade, jadi terdorong lah kita untuk membuat satu skala prioritas. Yaitu pembuatan tiang telekomunikasi, ini untuk mendukung infrastruktur telekomunikasi yang bisa kita buat.
“Termasuk juga mendukung pemberdayaan masyarakat, dengan adanya pelatihan-pelatihan bisa didanai dari hasil Samisade tahun 2021 kemarin. Kepala Desa juga harus bisa mengubah mindset atau cara berpikir, memandang pembangunan ini. Kalau kita hanya memandangnya seperti dulu, kapan mau selesainya,” jelas Daman.
Soal Smart Pole, Daman menerangkan, dalam waktu dekat di Desa Gunung Putri akan di bangun smart pole atau tiang pintar yang terkoneksi di dalam android. Untuk lebih memudahkan para perangkat desa, RT, RW, Linmas, Babinsa dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Ada tombol-tombol khusus, nanti akan kita berikan kepada RT atau RW. Kalau merah misalnya terkoneksi dengan Linmas dan Babinsa, sehingga nanti GPS langsung ada di android mereka untuk meluncur. Berarti ada sesuatu segi keamanan yang perlu di tangani,” terangnya.
Ia melanjutkan, kemudian kalau masalah kesehatan yang timbul itu, nanti di tombol hijau yang akan terkoneksi dengan supir ambulance. Dan langsung masuk androidnya, langsung ada GPS-nya, langsung meluncur.
“Memang ini perlu edukasi, perlu pemberian pelatihan tentang digitalisasi di desa. Selain sedang di persiapkan untuk digitalisasi di bidang government atau pemerintahan juga kita terus mengedukasi dengan di dirikannya 16 taman baca, taman literasi. Jadi, Desa Gunung Putri juga menjadi desa literasi,” ujarnya.
Desa adalah kunci kemajuan daerah dan penentu kemajuan bangsa, aktivitas pembangunan daerah harus berdampak langsung pada desa. Dan berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup warga desa. Inovasi-inovasi yang sesuai dengan semangat dan Program Pancakarsa yang ada di Kabupaten Bogor juga di implementasikan. Dalam berbagai program dan kebijakan di desa.
Rina R.